seputarforex.com
Warren Buffett adalah salah seorang investor kelas dunia yang paling sukses pada abad 20 dan 21 ini. Pada tahun 2011 majalah Forbes menempatkan Buffett pada urutan ketiga orang terkaya dunia. Pria yang dianggap mempunyai gaya hidup yang agak aneh (eccentric) ini diperkirakan memiliki kekayaan sebesar USD 58 milyard. Berawal dari seorang analis dan trader, Buffett membuat aturan yang dianggapnya sebagai sebuah mantra dan selalu ditaati. ‘Aturan pertama: jangan pernah rugi. Aturan nomor dua: jangan pernah lupa pada aturan pertama.’

Warren Edward Buffett lahir di Omaha, Nebraska, AS pada tahun 1930. Berbekal gelar Master’s of Science di bidang bisnis dari Columbia University, ia kemudian bekerja sebagai salesman untuk produk-produk investasi. Karena sangat terpengaruh oleh buku ‘The Intelligent Investor’ yang ditulis oleh investor legendaris Benjamin Graham, pada tahun 1954 Buffett memutuskan untuk bekerja sebagai analis saham di perusahaan Graham: Graham-Newman Corp, di New York. Dari sinilah ia belajar bagaimana memilih saham-saham yang mempunyai potensi dan layak untuk ditradingkan. Buffett menganggap Graham sebagai guru sekaligus teman.
Setelah memulai trading sendiri dan mendapatkan keuntungan dari beberapa bisnis investasi partnership dengan para koleganya di Omaha, pada tahun 1965 Buffett membeli Berkshire Hathaway textile company di New Bedford, Massachusetts. Ia segera merubah management keuangannya dan menggunakan nama perusahaan itu sebagai holding company untuk semua bisnis investasinya. Ketika bisnis tekstilnya kolaps di tahun 1973-1974, Buffett menggunakan perusahaan tersebut untuk membeli saham-saham di bidang lain, salah satunya adalah The Washington Post. Saat ini Berkshire Hathaway adalah salah satu perusahaan investasi terkemuka dunia dengan total asset dan penjualan mencapai ratusan milyard USD.
Salah satu penyebab kesuksesan Buffett adalah ketelitiannya dalam membeli atau menjual saham. Pengetahuan itu diperoleh dari sang mentor Benjamin Graham yang juga mengajarkan kesabaran dan disiplin dalam berinvestasi. Karakteristik saham-saham yang menjadi incaran Buffett biasanya adalah: perusahaan yang hutangnya sangat sedikit dengan keuntungan yang wajar (tidak terlalu besar), cash flow yang lancar, produk atau jasa yang ditawarkan mudah dimengerti dan nilai keuntungan yang mudah diprediksi. Buffett selalu menolak berinvestasi pada perusahaan yang sama sekali belum diketahuinya. “Dalam berinvestasi Anda harus tahu betul apa-apa yang tidak Anda ketahui, dan berpeganglah hanya pada apa yang Anda ketahui.” demikian salah satu tip-nya kepada para investor dan entrepreneur.
Warren Edward Buffett lahir di Omaha, Nebraska, AS pada tahun 1930. Berbekal gelar Master’s of Science di bidang bisnis dari Columbia University, ia kemudian bekerja sebagai salesman untuk produk-produk investasi. Karena sangat terpengaruh oleh buku ‘The Intelligent Investor’ yang ditulis oleh investor legendaris Benjamin Graham, pada tahun 1954 Buffett memutuskan untuk bekerja sebagai analis saham di perusahaan Graham: Graham-Newman Corp, di New York. Dari sinilah ia belajar bagaimana memilih saham-saham yang mempunyai potensi dan layak untuk ditradingkan. Buffett menganggap Graham sebagai guru sekaligus teman.
Setelah memulai trading sendiri dan mendapatkan keuntungan dari beberapa bisnis investasi partnership dengan para koleganya di Omaha, pada tahun 1965 Buffett membeli Berkshire Hathaway textile company di New Bedford, Massachusetts. Ia segera merubah management keuangannya dan menggunakan nama perusahaan itu sebagai holding company untuk semua bisnis investasinya. Ketika bisnis tekstilnya kolaps di tahun 1973-1974, Buffett menggunakan perusahaan tersebut untuk membeli saham-saham di bidang lain, salah satunya adalah The Washington Post. Saat ini Berkshire Hathaway adalah salah satu perusahaan investasi terkemuka dunia dengan total asset dan penjualan mencapai ratusan milyard USD.
Salah satu penyebab kesuksesan Buffett adalah ketelitiannya dalam membeli atau menjual saham. Pengetahuan itu diperoleh dari sang mentor Benjamin Graham yang juga mengajarkan kesabaran dan disiplin dalam berinvestasi. Karakteristik saham-saham yang menjadi incaran Buffett biasanya adalah: perusahaan yang hutangnya sangat sedikit dengan keuntungan yang wajar (tidak terlalu besar), cash flow yang lancar, produk atau jasa yang ditawarkan mudah dimengerti dan nilai keuntungan yang mudah diprediksi. Buffett selalu menolak berinvestasi pada perusahaan yang sama sekali belum diketahuinya. “Dalam berinvestasi Anda harus tahu betul apa-apa yang tidak Anda ketahui, dan berpeganglah hanya pada apa yang Anda ketahui.” demikian salah satu tip-nya kepada para investor dan entrepreneur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar